Posted by Rezki Ardila.Amd PNL
Labels: Elektronika
Photodiodes
dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau
galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini
menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000
Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu
satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut
membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal,
sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari
kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut
didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan
pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian
elektroda.
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.
panjang gelombang yang dihasilkan oleh bahan photodioda yang berbeda
terhadap pengliatan mata
terhadap pengliatan mata
Line Tracer Robot atO RoboT Penjejak Garis
InI Post
Langsung ke inti masah, karna aq bingung mau jelasin gimana.....
Sensor merupakan suatu piranti elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran-besaran fisik yang ada di alam menjadi besaran elektrik yang dapat dimengerti oleh rangkaian elektronika. Dalam proyek kita kali ini menggunakan sensor intensitas cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi adanya garis putih pada lapangan dengan warna hitam.
Photo Dioda
Photo dioda disini digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2.
Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk.
Rangkaian sensor garis
Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photo diode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding.

Rangkaian Komparator
Jika rangkaian sensor telah sempurna, maka dilanjutkan dengan rangkaian pembanding, kemudian dengan langkah yang sama dengan diberikan dasar terang dan gelap, kedua perbedaan kondisis yang diberikan akan ditunjukan oleh nyala LED A atau B

Pada rangkaian ini telah ditentukan tegangan referensinya dengan dengan mengatur variable resistor 3k sebagai tegangan pembanding.Jika tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian ini dari rangkaian sensor maka tegangan masukan untuk rangkaian ini adalah 0V, akaibatnya pada IC1 tegangan di terminal (+) > (-) maka keluaranya saturasi, maka LED A on, sedangkan pada IC2 sebaliknya maka LED B off.
Jika pada arus yang mengalir ke rangkaian ini dari rangkaian sensor maka tegangan masukan untuk rangkaian ini mendekati Vcc, akibatnya pada IC2 tegangan di terminal (+) > (-) maka keluarannya saturasi, maka LED B on,sedangkan pada IC1 sebaliknya maka LED A off. Maka kondisi antara titik A dan B akan selalu keterbalikan.
Driver Motor
Driver motor berfungsi sebagai piranti yang bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun kecepatan putar motor.
Driver type H digunakan untuk mengontrol putaran motor yang dapat diatur arah putarannya CW (searah jarum jam) maupun CCW (berlawanan jarum jam). Driver ini pada dasarnya menggunakan 4 buah transistor untuk switching (saklar) dari putaran motor dan secara bergantian untuk membalik polaritas dari motor.
untuk lebih lengkapnya silahkan
donlod penjelasan versi komplit disini
untuk gambar rangkaian elektronik dan board untuk nantinya disablon di PCB disini
Sensor merupakan suatu piranti elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran-besaran fisik yang ada di alam menjadi besaran elektrik yang dapat dimengerti oleh rangkaian elektronika. Dalam proyek kita kali ini menggunakan sensor intensitas cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi adanya garis putih pada lapangan dengan warna hitam.
Photo Dioda
Photo dioda disini digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2.
Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk.
Rangkaian sensor garis
Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photo diode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding.

Rangkaian Komparator
Jika rangkaian sensor telah sempurna, maka dilanjutkan dengan rangkaian pembanding, kemudian dengan langkah yang sama dengan diberikan dasar terang dan gelap, kedua perbedaan kondisis yang diberikan akan ditunjukan oleh nyala LED A atau B

Pada rangkaian ini telah ditentukan tegangan referensinya dengan dengan mengatur variable resistor 3k sebagai tegangan pembanding.Jika tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian ini dari rangkaian sensor maka tegangan masukan untuk rangkaian ini adalah 0V, akaibatnya pada IC1 tegangan di terminal (+) > (-) maka keluaranya saturasi, maka LED A on, sedangkan pada IC2 sebaliknya maka LED B off.
Jika pada arus yang mengalir ke rangkaian ini dari rangkaian sensor maka tegangan masukan untuk rangkaian ini mendekati Vcc, akibatnya pada IC2 tegangan di terminal (+) > (-) maka keluarannya saturasi, maka LED B on,sedangkan pada IC1 sebaliknya maka LED A off. Maka kondisi antara titik A dan B akan selalu keterbalikan.
Driver Motor
Driver motor berfungsi sebagai piranti yang bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun kecepatan putar motor.
Driver type H digunakan untuk mengontrol putaran motor yang dapat diatur arah putarannya CW (searah jarum jam) maupun CCW (berlawanan jarum jam). Driver ini pada dasarnya menggunakan 4 buah transistor untuk switching (saklar) dari putaran motor dan secara bergantian untuk membalik polaritas dari motor.

untuk gambar rangkaian elektronik dan board untuk nantinya disablon di PCB disini
bisnis
paling gratis Home » Elektronika » LDR dan Photodioda LDR dan Photodioda
Bookmark and Share Bab I Pendahuluan Latar Belakang Sesuai dengan mata kuliah
komponen elektronika, maka kita diharuskan untuk mengerti tentang LDR dan
Photodioda. Yang aplikasinya dapat kita lihat ketika melihat lampu menyala pada
malam hari dan padam pada siang hari di jalan atau di taman secara otomatis.
Mengapa demikian ? Tujuan Dalam peyusunannya makalah ini bertujuan agar dapat
memenuhi nilai mata kuliah komponen elektronika dan dapat lebih mengetahui
macam – macam sensor cahaya yang berguna bagi khidupan sehari – hari. Dalam
bentuk uraian berupa prinsip kerja, fungsi, karakteristik, dan aplikasi dalam
rangkaiannya. Perumusan masalah Dengan latar belakang seperti itu maka
timbullah beberapa masalah mengenai materi tersebut antara lain : 1. Apa yang
dimaksud dengan LDR dan Photodioda ? 2. Bagaimana prinsip kerja LDR dan
Photodioda ? 3. Bagaimana fungsi dari LDR dan Photodioda tersebut ? 4. Seperti
apa karakteristik dari LDR dan Photodioda ? 5. Bagaimana cara penerapannya
dalam rangkaian ? Bab II Pembahasan Pengertian Sensor Sensor adalah alat untuk
mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis,
magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. LDR (light
dependent resistor) Resistor yang LDR tersusun atas bahan semikonduktor dan
memiliki karakteristik nilai tahanan tergantung dengan intensitas cahaya yang
diterimanya. Semakin tinggi intensitas cahaya yang mengenai LDR, resitansinya ü semakin mengecil, begitu pula
sebaliknya. Gambar Rangkaian SENSOR dengan menngunakan LDR. Photodioda Komponen
ini akan mengubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya ü infra red memjadi sinyal listrik (
dalam hal ini arus listrik ). Merupakan sambungan dioda PN yang memiliki
kepekaan terhadap radiasi ü gelombang Elektromagnetik (EM) ketika jatuh pada
sambungan. Dikarenakan sambungan PN sangatlah kecil, dibutuhkan lensa untuk ü memfokuskan radiasi yang datang
agar mendapatkan respon yang baik. Keunggulan device ini adalah nilai waktu
responnya sangatlah cepat. ü Kebanyakan memiliki waktu respon mendekati 1
Mikrodetik, bahkan ada yang mendekati 1 nano detik. Semakin tinggi intensitas
cahaya, maka arus bocor pada sambungan PN ü semakin besar sehingga arus yang lewat sambungan
semakin kecil. Pada keadaan gelap tanpa cahaya sama sekali, LDR memiliki nilai
resistansi yang besar (sekitar beberapa Mega ohm). Nilai resistansinya ini akan
semakin kecil jika cahaya yang jatuh ke permukaannya semakin terang. Pada
keadaan terang benderang (siang hari) nilai resistansinya dapat mengecil hingga
beberapa ohm saja (hampir seperti konduktor). Dengan sifat LDR yang demikian
maka LDR biasa digunakan sebagai sensor cahaya. Contoh penggunaannya adalah
pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam
di siang hari secara otomatis. PRINSIP KERJA LDR Semakin tinggi intensitas
cahaya yang mengenai LDR, resitansinya semakin mengecil, begitu pula
sebaliknya. Photodioda Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya)
dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan
menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole,
di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan
elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan
gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk
mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan)
mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda. FUNGSI LDR Sebagai sensor cahaya
terang atau gelap. Photodioda Sebagai sensor cahaya pendeteksi jenis warna
sesuai dengan gelombang atau frekuensinya. Karakteristik LDR Karakteristik LDR
terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral. 1. Laju
Recovery Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu kedalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan
ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di
kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan
suatu ukuaran praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu.
Harga ini ditulis dalam K /detik, untuk LDR type arus harganya lebih besar dari
200 K /detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux),
kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari
tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk
mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux. 2. Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang
cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai
penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, dan perak. Dari
kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak digunakan
karena mempunyai daya hantar yang baik. Photodioda Sebuah photodioda, biasanya
mempunyai karakteristik yang lebih baik daripada phototransistor dalam responya
terhadap cahaya infra merah. Biasanya photo dioda mempunyai respon 100 kali
lebih cepat daripada phototransistor. Sebuah photodioda biasanya dikemas dengan
plastik transparan yang juga berfungsi sebagai lensa fresnel. Lensa ini
merupakan lensa cembung yang mempunyai sifat mengumpulkan cahaya. Lensa
tersebut juga merupakan filter cahaya, lebih dikenal sebagai ‘optical filter’,
yang hanya melewatkan cahaya infra merah saja. Walaupun demikian cahaya yang
nampakpun masih bisa mengganggu kerjsa dari dioda infra merah karena tidak
semua cahaya nampak bisa difilter dengan baik. Faktor lain yang juga
berpengaruh pada kemampuan penerima infra merah adalah ‘active area’ dan
‘respond time’. Semakin besar area penerimaan suatu dioda infra merah maka
semakin besar pula intensitas cahaya yang dikumpulkannya sehingga arus bocor
yang diharapkan pada teknik ‘reserved bias’ semakin besar. Selain itu semakin
besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area
penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang dihasilkan juga semakin
besar pula. Begitu juga dengan respon terhadap frekuensi, semakin besar area
penerimaannya maka respon frekuensinya turun dan sebaliknya jika area
penerimaannya kecil maka respon terhadap sinyal frekuensi tinggi cukup baik.
Respond time dari suatu dioda infra merah (penerima) mempunyai waktu respon
yang biasanya dalam satuan nano detik. Respond time ini mendefinisikan lama
agar dioda penerima infra merah merespon cahaya infra merah yang datang pada
area penerima. Sebuah dioda penerima infra merah yang baik paling tidak
mempunyai respond time sebesar 500 nano detik atau kurang. Jika respond time
terlalu besar maka dioda infra merah ini tidak dapat merespon sinyal cahaya
yang dimodulasi dengan sinyal carrier frekuensi tinggi dengan baik. Hal ini
akan mengakibatkan adanya data loss. Filter Optikal Filter ini mempunyai dua
fungsi yaitu sebagai lensa fresnel dan juga sebagai filter cahaya yang masuk ke
area penerimaan dioda infra merah. Biasanya terbuat dari bahan
polycarbonate,berbentuk cembung dan transparan. Filter opikal ini akan
membatasi cahaya-cahaya yang tidak diinginkan kecuali cahaya infra merah
sehingga tidak mengganggu sinyal cahaya infra merah yang diterima oleh
detektor/area penerima. Current to Voltage Converter Arus bocor yang dihasilkan
oleh detektor photodioda besarnya linier terhadap intensitas cahaya infra merah
yang dimasuk ke dalam area penerimaan. Oleh sebab itu arus ini harus dirubah ke
tegangan agar dapat didapatkan sinyalnya kembali. Photodiodes dibuat dari
semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium
arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini
menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000
Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu
satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut
membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal,
sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari
kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut
didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan
pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian
elektroda. Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan
oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh
infrared. Aplikasi dalam rangakaian Rangkaian receiver infra merah Fungsi :
Menangkap sinyal infra merah Cara kerja alat : Lambang LED yang berwarna hitam
adalah transmitter atau infrarednya yang memancarkan cahaya infrared terus
menerus jika disusun seperti rangkaian di samping. Lambang LED yang kanan
adalah receiver atau photo dioda-nya yang menangkap cahaya infrared yang ada di
dekatnya. memasang photo dioda-nya HARUS terbalik, seperti gambar rangkaian di
atas. Dari rangkaian sensor ini, kita ambil OUTPUT (to comparator, A/D
converter, dll). Rangkaian lampu lilin elektronik Fungsi : Menggantikan lilin
Cara kerja : 1. Untuk menyalakan lampunya, kita harus menyalakan korek api
terlebih dahulu. Dengan catatan ruangan dibuat agak redup atau bahkan gelap. 2.
Setelah LDR mendapat cahaya dari korek api, maka tahanan pada LDR akan berubah
yang membuat lampu menyala. Untuk mematikan lampunya, LDR tinggal ditutup. Bab
III Penutup Kesimpulan Setelah melihat penjelasan di atas, maka prinsip kerja
LDR dan Photodioda sama. Tetapi fungsi dari tiap komponen tersebut berbeda.
Dimana LDR merespond cahaya terang dan gelap saja dan Photodioda merespond
berdasarkan jenis warna, gelombang, dan frekuensinya. Saran Menurut peneliti,
setiap pembaca harus mempraktekkannya agar dapat melihat bagaimana cara kerja
komponen tersebut dan dapat membandingkannya lebih akurat.
Read more at: http://www.bedhoel.net/2011/06/ldr-dan-photodioda.html
Copyright Bedhoel.net Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.bedhoel.net/2011/06/ldr-dan-photodioda.html
Copyright Bedhoel.net Under Common Share Alike Atribution
Sensor merupakan suatu piranti elektronika yang berfungsi untuk mengubah
besaran-besaran fisik yang ada di alam menjadi besaran elektrik yang dapat
dimengerti oleh rangkaian elektronika. Dalam proyek kita kali ini menggunakan
sensor intensitas cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi adanya garis putih
pada lapangan dengan warna hitam.
Photo dioda disini digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya
cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang
dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas
10mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward
bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana
resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang
masuk, seperti halnya yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke
rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photodiode akan
bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri,
akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding.
Untuk
memastikan bahwa sensor bekerja dengan baik, maka dibuat rangkaian sebagai
berikut:
1. Check tegangan yang diperlihatkan Voltmeter saat LED dan photodiode diletakan berhadapan dengan:
a. Lantai / dasar warna putih atau cerah
b. Lantai / dasar warna hitam atau gelap

1. Check tegangan yang diperlihatkan Voltmeter saat LED dan photodiode diletakan berhadapan dengan:
a. Lantai / dasar warna putih atau cerah
b. Lantai / dasar warna hitam atau gelap
2. Jika terdapat perbedaaan tegangan yang cukup besar
maka rangkaian sensor Anda sudah benar.
Di antara
pembaca ada yang mengerti apa itu “robot line follower”? karena banyaknya
request tutorial membuat robot pada postingan saya sebelumnya, sekarang akan
saya tunjukkan salah satu contoh pembuatan robot, yaitu robot line follower..
enjoy.. 

Robot Line
follower adalah robot yang dapat bergerak mengikuti garis secara OTOMATIS!
Sebenarnya, kalau pembaca googling, banyak sekali tutorial membuat robot line
follower di internet, tapi hampir semuanya ribet dan menggunakan mikrokontroler
yang belum dimengerti oleh bocah” smp dan sma yang banyak comment di postingan
saya sebelumnya. Hehe..
Di bawah ini contoh robot line
follower.



Okeh..satu
gambar lagi sebelum kita memulai tutorialnya..
Gambar di bawah ini adalah salah
satu contoh track yang digunakan untuk lomba Line Follower Robot. Track yang
cukup unik bukan? Sekarang udah kebayang kan robot yang mau dibuat seperti apa?


Sensor dapat
dianalogikan sebagai ‘mata’ dari sebuah robot. Mata di sini digunakan untuk
‘membaca’ garis hitam dari track robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan
dia berbelok ke kiri. Semua berawal dari mata bukan? Kita sebagai manusia tahu
arah kita berjalan karena kita memiliki mata. Yaah, sama seperti robot.
Pada robot
line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR
(Light Dependent Resistor), Photo Dioda, dan Photo Transistor.
Saya tidak akan menjelaskan satu” secara detail, di sini kita gunakan photo
dioda sebagai sensor robot. Kalau yang masih penasaran dengan sensor lainnya,
silahkan tanya om google saja. 



Kemudian,
setelah kita mengetahui sensor apa yang akan kita pakai, coba buat dulu
rangkaian seperti di bawah ini untuk setiap 1 pasang sensor :


Sekarang
pertanyaannya, koQ lucu yaa sensor CUPU kaya gitu bisa baca garis?
Cara kerjanya ditunjukkan oleh
gambar di bawah ini. 



Kalau cahaya
yang dipancarkan ke bidang putih, sensor akan :
Sebaliknya,
kalau cahaya yang dipantulkan oleh bidang hitam, maka sensor akan :




Processor
yang kita gunakan di sini bukanlah processor” canggih seperti intel dan amd.
Bahkan, kita sama sekali TIDAK
menggunakan mikrokontroler, karena saya anggap mikrokontroler cukup rumit untuk
ukuran smp dan sma. Dalam hal ini, kita gunakan 2 IC (integrated circuit) saja,
yaitu 1 buah LM339 (Komparator) dan 1 buah 74LS00 (NAND gate). Simple bukan?
Di bawah ini gambar kedua IC
tersebut :



5. Processor
(IC LM339)
IC LM339
biasa disebut sebagai komparator. Yah, dari istilahnya saja sudah
ketahuan kalau gunanya adalah untuk meng-compare (membandingkan). Dengan
kata lain, sesuatu yang berbentuk analog harus dikonversi dulu ke dalam bentuk
digital (deretan biner) pada dunia elektronika. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah processing.
Gambar di bawah ini adalah datasheet
LM339. Coba perhatikan dulu sebentar 




Satu buah
komparator terdiri dari 2 input, yaitu Vin (input masukan dari sensor)
dan Vref (tegangan referensi). Pada dasarnya, jika tegangan Vin lebih
besar dari Vref, maka Vo akan mengeluarkan logika 1 yang berarti 5 Volt atau
setara dengan Vcc. Sebaliknya, jika tegangan Vin lebih kecil dari Vref, maka
output Vo akan mengeluarkan logika 0 yang berarti 0 Volt. Knapa kita bisa
membandingkan seperti ini? Nah, seperti yang sudah saya bahas di poin sensor,
sensor akan menghasilkan tegangan yang berbeda-beda ketika dia membaca bidang
putih atau hitam kan? 

Kemudian,
jangan lupa untuk menambahkan resistor pull-up di keluaran komparator (Vo). Hal
ini disebabkan oleh perilaku IC LM339 yang hanya menghasilkan logika 0 dan Z
(bukan logika 1), sehingga si logika Z ini harus kita tarik ke Vcc dengan
resistor pull-up agar menghasilkan logika 1. Sip? 

Setelah
digabung dengan sensor, ilustrasi rangkaian menjadi seperti ini.

6. Processor
(IC 74LS00)
IC 74LS00
merupakan “NAND gate” yang berguna dalam teknologi digital. NAND gate terkait
dengan logika 0 dan 1 serta merupakan gate yang paling simple dan bisa
merepresentasikan semua jenis gate yang ada. Saya rasa bocah smp atau sma blom
bisa memahami bagian ini. Jadi saya skip saja..
Di bawah ini adalah datasheet IC
74LS00.

7. Processor
(Motor)
Sekarang
kita tinjau, bagaimana cara motor bekerja ketika robot berbelok ke kiri dan ke
kanan. Lihat ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kanan.



8. Processor
(Transistor)
Nah..Sekarang
knapa tiba” muncul transistor?! 
Jawabannya cukup simple. Output dari IC NAND tidak mungkin kuat untuk mendrive transistor. Kalau saya tidak salah, output IC hanya sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor ke baterai untuk menggerakkannya. Knapa kita pakai transistor? Ada yang tahu apa guna transistor?

Jawabannya cukup simple. Output dari IC NAND tidak mungkin kuat untuk mendrive transistor. Kalau saya tidak salah, output IC hanya sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor ke baterai untuk menggerakkannya. Knapa kita pakai transistor? Ada yang tahu apa guna transistor?

Transistor
dapat berfungsi sebagai saklar / switch on off. Motor tidak menyala terus
menerus bukan? Sudah saya jelaskan di bab sebelumnya, pada jalur tertentu motor
akan mati dan menyala. Nah,, nyala mati motor tersebut diatur oleh transistor.
Transistor yang digunakan di sini adalah NPN. Pada dunia elektronika,
transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Berikut ilustrasi
gampangnya terkait dengan motor.


9. Mekanik
Hmm..
sebenarnya,,jujur saja saya kurang mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang mesin..hehe..
Saya cuma tahu sedikit tips, yaitu
buat gear yang besar” agar torsi-nya besar. Jadi, robotnya bisa berbelok dengan
kuat. Kalau torsi kecil, robot akan sulit untuk berbelok. Gampangnya gitu
aja..hehe.. 
sebenarnya,,jujur saja saya kurang mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang mesin..hehe..


10. PCB
Layout
Berikut ini
pcb layout dari sensor robot line follower, terdiri dari 4 sensor. Layout PCB
ini dibuat dengan menggunakan software eagle.



oke..sekian
tulisan saya tentang membuat robot line follower sederhana. Kalau ada pembaca
yang ingin bertanya silahkan.. Saya akan menjawab dengan senang hati..hehe..
sampai jumpah di tulisan robot saya lainnya.